Tulisan ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan suatu pihak
tertentu, tetapi mengambil pelajaran berharga dari sebuah kejadian yang sempat
(masih) menjadi tren dipenduduk indonesia.
Mungkin saya sudah terlambat membahas
vickynisasi,
vickynisasi dan segala kontroversinya, sebelumnya sudah banyak blogger yang menulis tentang segala hal - hal
yang di buat oleh pemuda intelek ini.
Tapi kasus vicky masih berlanjut, meski sang vicky sekarang
sudah beristirahat dengan tenang di Lembaga pemasyarakatan kelas II A Bulak
kapal, Bekasi sana. Pihak kepolisian terus mengusut semua tudingan yang
ditujukan padanya.
Pihak keluargapun dijadikan sorotan media untuk menelisik
segala penyebab kelakuan vicky yang sangat kontroversi hati itu ..... Heheeeee.
Sang bunda yang sangat bertanggung jawab atas adanya Vicky
di dunia inipun tak luput dari kejar-kejaran wartawan, .
Berbagai macam daftar kasus hitam Vicky terbongkar setelah
dibatalkannya pertunangan oleh si eneng Zaskia gotik yang katanya memakan biaya
lebih dari 500 juta tersebut. Mulai dari kedekatannya dengan berbagai artis
dangdut, foto-foto panas, video vicky nyaleg lurah, sampai kasus penipuan jual
beli tanah, komplit ya .....
Dari kasus vicky mungkin kita bisa mempelajari faktor apa
saja yang membuat seorang vicky menjadi sekontroversi hati sekarang.
Faktor-faktor tersebut sejauh pengamatan saya saling berkaitan dalam
kepribadian si vicky sang harmonisasi.
Faktor penyebab vickynisasi
Si vicky yang memiliki tampang lumayan ini lagaknya bak
seorang diplomat ulung saja. Mulai dari gaya bicara sampai style kesehariannya
yang kata orang-orang yang mengenal vicky didunia nyata, Sedikit angkuh. Ujar
salah seorang sumber yang sempat mengenal vicky waktu nyaleg jadi lurah. Di
salah satu media dikatakan vicky juga suka memamerkan berbagai harta yang
dimilikinya, seperti mobil, gadget,dsb.
Sifat inipun saya kira bisa jadi keturunan, karena saya
lihat di salah satu video youtube si ibu kandung yang sedang diwawancarai
tentang keadaan vicky di penjara masih saja sempat ngomong dengan nada
meninggi.
" anak saya lihat, seperti raja disana " ...
Buk, ngucap bu '_____' ....
Vicky sudah kaya, terlihat dari bisnis yang dikelolanya dan
harta yang dia miliki. Lalu timbul pertanyaan saya ...
Kalau sudah kaya ngapain nyaleg mas ?
Biasanya seorang caleg yang getol-getol ingin menduduki
kursi jabatan selain dari tujuan palsu untuk mensejahtarakan rakyat
bla..bla..bla..bla ada niat busuk yang sudah kita semua ketahui yaitu ; ingin
kaya.
Memang kata pepatah nafsu manusia itu tak pernah habisnya,
dikasih satu gunung emas saja masih mau nambah, di tambah minta lagi. Punya
satu istri masih ingin nambah lagi ....
Di dunia politik yang diselimuti awan KKN-pun sama kita
ketahui, banyak dana ini-itulah, bantuan ini-itulah yang datang dari berbagai
sumber,yang kalau tidak kuat iman bisa disunat separoh atau 3/4 oleh pimpinan
yang haus harta.
Tapi yang saya heran kalau memang si Vicky ada niat ingin
kaya dari dunia politik yang sempat dia geluti [walaupun apes], kok seleranya
jadi lurah, apa nggak tanggung mas ?
Jadi caleg anggota dewan propinsi aja atau RI sekalian, kan
banyak tu dana-dana yang bisa disunat. Seperti kasus yang sudah-sudah.
Masih berhubungan dengan nyaleg jadi lurah, Seandainya
dugaan saya yang di faktor no 2 tadi nggak benar adanya, ataupun benar adanya.
Tujuan vicky koar-koar pidato dengan basicaly englishnya dan habisin uang untuk
kampanye adalah untuk mencari popularitas semata.
Apa ingin jadi selebritis mas ?
Kalau iya, kenapa gak ikut casting sinetron indosiar aja ?
Kan bisa jadi beken plus kaya tuh.
Dah, dari ketiga faktor penyebab vickynisasi diatas dapat
kita ambil pelajaran besar, bahwa jadi manusia itu janganlah terlalu berambisi
untuk meraih segala yang kita inginkan dengan menghalalkan berbagai cara.
Terkadang walaupun hal yang kita inginkan tersebut tercapai, lambat laun akan
ada efek buruk yang akan timbul dimasa datang.
Sekali lagi tulisan ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan
suatu pihak tertentu : ]