HC - Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi menyampaikan terima kasih pada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. "Ada banyak sahabat Palestina di seluruh dunia, terutama di Indonesia yang mendukung kami untuk merdeka," kata Fariz dalam syukuran atas pengakuan Palestina sebagai Negara Peninjau di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat, 30 November 2012.
Pengakuan oleh PBB, dinilai Fariz, sangat dibutuhkan demi mewujudkan kedamaian di Palestina. "Kami sangat memerlukan kemerdekaan ini, terlalu banyak darah yang tumpah sejak puluhan tahun ini. Maka yang paling penting adalah pengakuan."
Sudah terlalu banyak masyarakat sipil yang tewas dan terbunuh di Palestina. Fariz menyebutkan, agresi selama delapan hari oleh Israel telah menelan korban tewas hingga 148 orang dan 1.300 korban luka. Mayoritas korban luka adalah anak-anak dan perempuan.
Secara khusus, Fariz juga mengapresiasi tindakan tegas Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Dalam pengambilan keputusan di Sidang Umum PBB, Kamis kemarin, 29 November 2012, Fariz menilai Marty berupaya keras mengarahkan dan berdialog dengan perwakilan negara lain untuk menyetujui pengakuan Palestina.
Fariz juga mengapresiasi dukungan yang disampaikan publik dan tokoh lintas agama di Indonesia yang disampaikan secara terbuka. Baik melalui jalur diplomasi dan dialog ataupun melalui bantuan kemanusiaan. Dia berharap pemerintah Indonesia tetap menjadi sahabat baik bagi Palestina. "Kami selalu berada di posisi kuat jika kita bersatu."
Sebanyak 193 negara anggota PBB memberi suara dalam sidang PBB. Dari jumlah itu, 138 negara mendukung pemberian status baru bagi Palestina. Sembilan negara menentang, sementara 41 negara abstain. Negara penentang di antaranya Kanada, Israel, dan Amerika Serikat.
Adapun para pionir pendukung rancangan resolusi itu ada 70 negara. Mereka antara lain Cina, Aljazair, Angola, Brasil, Kuba, Yordania, Kenya, Nigeria, Pakistan, Peru, Qatar, Senegal, Afrika Selatan, Tajikistan, Venezuela, dan Zimbabwe.